
Taman bermain alami penuh spiritualitas mendalam di tengah hijau tua dedaunan dan dentuman air
Tiga kuil agung: Kumano-Hayatama, Kumano-Hongu dan Kumano-Nachi—gabungan ketiganya dikenal sebagai Kumano Sanzan—terletak di jantung Taman Nasional Yoshino-Kumano. Terdapat suluh berpendar merah vermiliun cemerlang, untuk mendampingi perjalanan spiritual pribadi setiap peziarah. Suluh ini membantu dalam menempuh Rute Penziarahan Kumano Kodo yang sulit. Taman Nasional Yoshino-Kumano juga merupakan rumah bagi dentuman air yang bertalu-talu—dalam wujud Air Terjun Nachi yang sakral, yang dengan dramatis menghantam bumi dan meluncur deras melalui Jurang Dorokyo. Air ini terus mengalir sampai bermuara di samudera, di mana penyelam dapat bertatap muka dengan penyu (spesies Caretta caretta) yang dengan anggun berenang melayang menyisiri terumbu karang. Air yang sama ini kemudian oleh Samudera Pasifik dihempaskan kembali ke pesisir laut, secara dramatis membentuk tebing-tebing dan gua-gua atau Sandanbeki—tempat persembunyian rahasia para bajak laut selama Era Heian (794-1185).