Visit Wakayama Panduan Resmi
Perjalanan di Wakayama

Sulit rasanya membayangkan makanan Jepang tanpa saus soya (shoyu). Berlokasi 40 menit dengan kereta dari Kota Wakayama adalah tempat asal dari bumbu berdasar tamari ini di Jepang. Kota Yuasa dikenal karena kotanya yang dijaga dengan baik, dan karena kerajinan tangannya. Beranjaklah dari dunia modern untuk menikmati rasa dari saus soya yang tidak berubah sejak masa feodal.

Di seluruh Wakayama, makanan yang diawetkan adalah bagian yang vital dari khasanah makanan lokal, salah satu yang dikedepankan yang merupakan makanan khas daerah ini adalah Saba-no-narezushi yang dibuat dari salah satu jenis ikan tenggiri yang diawetkan dan diasinkan. Daerah-daerah Arida, Yuasa, dan Hidaka juga dikenal karena ikan kerapu (kue) dan lobster berdurinya (ise-ebi), keduanya ada dalam kondisi paling baik saat Musim Gugur. Hal menarik lainnya adalah ikan pedang yang memiliki rasa amat ringan tetapi amat berlemak (tachiuo).

Selain dari saus shoyu yang dibuat di Yuasa, area ini juga dikenal dengan Kishu Binchotan-nya, yang merupakan arang putih nan indah. Sifatnya yang terbakar secara perlahan saat memanggang panggangan seperti belut air tawar (unagi) mengeluarkan rasa gurihnya (umami). Pohon Ubamegashi yang dari mana Kishu Binchotan (arang putih) ini dibuat, adalah simbol resmi dari prefektur Wakayama.

Bunga khas prefektur Wakayama adalah bunga sakura prem ume; Kota Minabe adalah tempat terbaik untuk melihat mereka. Perkebunan prem dipenuhi dengan puluhan ribu pohon ume yang berjajar di kedua sisi sungai. Pada akhir musim dingin dan awal bulan Februari, saat di mana pohon-pohon itu berbunga, aromanya yang manis terhembus sampai sejauh 40 kilometer. Acar ume asin (umeboshi) yang paling dipuji dari daerah ini adalah yang paling diakui di Jepang. Umeboshi adalah hal yang dianggap serius di Wakayama; bahkan terdapat museum yang didedikasikan bagi buah ume sederhana yang mirip aprikot ini di Kota Hidaka.